China Kembali Mengirim Penerusnya di NBA

BABAT POST – Kejuaraan FIBA Asia U-18 1998 di Kalkuta, India, menyisakan kisah hebat bagi Tiongkok. Selain menjadi juara setelah melibas Qatar di final dengan skor 59-45, event itu men jadi momen lahir nya bintang basket terbesar Tiong kok, Yao Ming.

Pada turnamen tersebut, Yao Ming berhasil menyabet gelar most valuable pla yer (MVP). Empat tahun kemudian pemain bertinggi 229 cm tersebut memulai debut di NBA bersama Houston Rockets. Yao Ming lantas menjadi pujaan rakyat Tiongkok karena mampu menembus delapan kali NBA All-Star.

Read More
Berita Terkait :  NBA menyelidiki Lamb dalam kasus pelecehan seksual kampus

China berpeluang memiliki pebasket ketiga di kompetisi NBA. Dia adalah Zhou Qi yang berstatus sebagai pemain Xinjiang Flying Tigers.

Dilaporkan Tencent Sport, Zhou masuk NBA Draft untuk 2016 nanti. Bahkan, pebasket berusia 20 tahun ini disebut sudah berlatih di Amerika Serikat.

Ketertarikan NBA tidak lepas dari penampilan impresif Zhou bersama Xinjang pada musim 2015-2016. Sebagai center, pemain kelahiran 19 Januari 1996 itu mencatatkan rata-rata 15,8 poin, 9,8 rebound, dan 3,2 blok per game.

Kehadiran Zhou bisa mengakhiri puasa pebasket China di NBA sejak 2012, ketika Yi Jianlian memutuskan hengkang. Sebelum Yi, ada Yao Ming yang berseragam Houston Rockets selama sembilan musim.

Berita Terkait :  "Hanya Dennis Rodman yang Harus Memainkan Dennis Rodman!": Twitter NBA Bereaksi terhadap Jonathan Majors Menggambarkan 'The Worm' dalam '48 Jam di Las Vegas'

Sebenarnya, ada satu lagi pebasket asal Asia Timur di NBA, yaitu Jeremy Lin. Namun, guard Charlotte Hornets ini berasal dari Taiwan.

Dari semua pebasket Asia Timur di NBA, Zhou punya kemiripan dengan Yao Ming. Keduanya sama-sama berposisi sebagai pemain nomor 5 atau center. Namun, soal postur tubuh, Yao Ming dengan tinggi 2,29 meter lebih tinggi 11 cm daripada Zhou.

Kabar ini disambut publik China dengan membuat tagar “Fire up, Zhou Qi!” di Weibo – situs microblog China. Menurut Daily Mail, topik ini sudah disaksikan lebih dari 14.000 kali hingga Senin (18/4/2016) pagi waktu setempat.

Berita Terkait :  Aneh memulai musim NBA

Sikap berbeda justru ditunjukkan manajemen Xinjiang. Presiden Hou Wei mengaku sebenarnya tidak setuju melepas Zhou ke NBA.

“Kami meyakini bahwa waktunya tidak tepat untuk dia. Namun, Zhou ingin mencoba,” tutur Hou kepada Beijing Times.

Zhou bukanlah satu-satunya pemain intermasional pada bursa NBA Draft 2016 pada 23 Juni mendatang. Ada 13 pemain internasional lain yang akan mencoba mengadu nasib untuk dipilih oleh klub-klub basket profesional Amerika Serikat.

Related posts