Lenovo Ingin Tembus 3 Besar Pasar “Smartphone” Indonesia

BABAT POST – Smartphone premium Moto (dahulu Motorola) akhirnya resmi diluncurkan di pasar Indonesia hari ini, Rabu (25/1/2017). Peluncuran Moto Z kali ini sekaligus juga menandai kembalinya Moto di pasar smartphone premium Tanah Air.

Mengusung desain modular, bagian belakang Moto Z bisa dipasangi dengan berbagai unit tambahan (Mods) dengan fungsi yang berbeda-beda. Melalui Moto Z dan Moto Z Play, Lenovo ingin masuk ke tiga besar pemain smartphone di Indonesia. Hal ini diutarakan oleh Aymar de Lencquesaing, Chairman & President Motorola Mobility, di sela peluncuran kedua perangkat tersebut di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Read More

Menurut Aymar, pertumbuhan Lenovo di Indonesia terus membaik dari tahun ke tahun. Ia mengungkap, pada kuartal IV 2016 lalu, pangsa pasar Lenovo sudah mencapai 7 persen di pasar Indonesia. Angka tersebut naik dari 5 persen jika dibandingkan pada akhir 2014 lalu.

“Untuk tahun ini, terlalu dini untuk menyebut pangsa pasar yang ingin diraih. Namun, kami menargetkan, pangsa pasar Lenovo menjadi double digit tahun 2017 ini,” kata Aymar.

“Pada akhirnya, target kami ingin berada di tiga besar di Indonesia,” imbuhnya.

Di Indonesia, pasar smartphone tumbuh enam persen pada 2016. Ada sekitar 33 juta smartphone yang terjual dalam kurun satu tahun terakhir. Indonesia juga menjadi pasar yang penting bagi Lenovo. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar smartphone terbesar kelima di dunia.

Sementara itu, di regional Asia Pasifik, Indonesia menjadi pasar terbesar kedua bagi Lenovo, mengalahkan India.

Dengan strategi dual-brand, yakni Lenovo untuk segmen menengah ke bawah dan Moto untuk segmen premium, Lenovo yakin bisa mewujudkan target tiga besarnya tahun ini. Untuk mencapainya, Lenovo akan gencar melakukan penetrasi di pasar online sekaligus offline.

“Kami ingin memanfaatkan momentum pasar online, tetapi juga tidak ingin melupakan peritel offline,” kata Adrie Suhardi, Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia.

“Masih ada pelanggan yang 80 persen butuh untuk memegang, mencoba, dan berinteraksi langsung di toko jika ingin membeli smartphone premium,” ujar Adrie.

Saat ditanya apakah mungkin Lenovo pada masa mendatang akan membangun toko flagship untuk brand Moto, Adrie hanya mengatakan bahwa semua kemungkinan bisa terjadi.

Related posts