Duet Seto Nurdiantoro dan Ansyari Lubis di PSS Sleman Layak Dinanti

Duet Seto Nurdiantoro dan Ansyari Lubis di PSS Sleman Layak Dinanti

BabatPost.com-Seto Nurdiantoro dan Ansyari Lubis pernah saling berhadapan di babak delapan besar Liga 2 musim lalu. Seto melatih PSIM Jogjakarta, sedangkan Ansyari menukangi PSMS Medan.

Saat itu, kedua tim bertanding di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 20 Desember.

Read More

Dalam pertandingan tersebut, Seto berhasil membentuk pertahanan yang tangguh. Sebaliknya, Ansyari sukses menciptakan permainan menyerang yang atraktif. Dua tim itu akhirnya bermain seri. Tidak ada pemenang.

Berita Terkait :  Arema FC Tak Biasanya Bermain dengan Skuad Full Pemain Lokal

Kini, dua pelatih yang sama-sama cerdas dalam meramu strategi bekerja sama dalam satu tim. Seto didapuk sebagai head coach PSS Sleman menggantikan I Putu Gede Swisantoso.

Sementara itu, Ansyari bertugas mendampingi Seto sebagai asisten pelatih. Keduanya diresmikan sebagai nakhoda Super Elang Jawa –julukan PSS– kemarin sore.

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Andy Wardhanaputra menerangkan, Seto dipilih karena rekam jejak prestasi. Seto pernah mengantarkan Super Elang Jawa promosi ke Liga 1 sebagai kampiun Liga 2 musim 2018. Lalu, pada Liga 1 musim 2019, Seto membawa PSS finis di posisi kedelapan.

Berita Terkait :  Promosi ke Liga 1, RANS Cilegon FC Putuskan untuk Pindah Kandang

’’Saya berharap kali ini coach Seto bisa membawa PSS lebih tinggi dari peringkat kedelapan,” ucap Andy.

Andy berharap banyak kepada Seto. Sebab, musim lalu prestasi Super Elang Jawa jeblok. Bahkan, PSS nyaris terdegradasi.

Buruknya rapor Super Elang Jawa terjadi karena inkonsistensi dalam bermain. Dalam 34 pertandingan, PSS hanya meraup 10 kemenangan. Sementara itu, 24 pertandingan lain berakhir dengan 9 hasil imbang dan 15 kekalahan.

Pertahanan PSS juga rapuh. Lini depan kurang tajam. Hal itu terlihat dari jumlah gol yang dilesakkan PSS. Yaitu, 40 gol. Sementara itu, gawang PSS kebobolan 48 kali. Lain hal saat PSS dipegang Seto pada musim 2019. Saat itu, Seto memberikan 12 kemenangan dan 12 hasil seri.

Berita Terkait :  Psikologis Pemain Persebaya Harus Dapat Perhatian

Dia hanya kehilangan poin dalam 10 pertandingan. Seto juga berhasil membuat lini depan Super Elang Jawa produktif. Sepanjang musim 2019, PSS mencetak 45 gol dan kebobolan 42 kali.

Seto mengakui beban yang diberikan manajemen cukup berat. Namun, pelatih berlisensi AFC Pro tersebut akan berusaha memberikan prestasi terbaik bagi Super Elang Jawa.

”Saya tidak menjanjikan musim ini lebih baik. Tapi, saya akan berusaha yang terbaik. Dalam menjalankan tugas, saya tidak bisa bergerak sendiri. Seluruh stakeholder di PSS Sleman harus mau menjalankan visi misi yang sama,” terang mantan pelatih tim sepak bola Pra-PON Jogjakarta tersebut.

Related posts