Menyongsong Era Digital, Diskominfo Gelar Bimtek Pembuatan Blog
Guna menyambut masa digital Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto menggelar bimbingan teknis (bimtek) pembuatan blog. Bimtek yang digelar di ruang pertemuan Rumah Makan Rumah Apung, Senin (23/9/2019) diikuti oleh ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) desa-desa se-Kabupaten Mojokerto.
Bimtek kali ini tidak lain bertujuan untuk menjawab keluhan KIM tentang peningkatan kapastitas. Hal itu diungkapkan Dian Ratna Dewi, Sekretaris Diskominfo Kabupaten Mojokerto dalam sambutannya kala mengakses acara bimtek tersebut.
“Kami dambakan nanti setelah bimtek, tiap-tiap KIM telah mampu sebabkan web site sendiri. Baik merasa desainnya dan cara pengoperasiannya. Kalau saat ini masih gunakan tenaga dari luar KIM, maka ke depan kami kudu mampu sendiri,” terangnya konsultan internet marketing .
Adapun pemateri dalam bimtek ini, yaitu Abdurahman, Ketua Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK). Abdurahman menjelaskan, seberapa pentingnya Info bagi masyarakat. Selain itu, Abdurahman termasuk menjelaskan Info apa saja yang mestinya disampaikan ke publik.
“Jangan sampai, kami semua tersesat dalam dampak negatif teknologi informasi. Saat ini kan banyak orang senang membagikan berita sebelum sadar sumber kebenarannya, mari kami tekan itu supaya hoax tidak ada lagi,” tegasnya.
Terbentuknya web site KIM di setiap kecamatan se-Kabupaten Mojokerto diharapkan mampu digunakan bersama optimal untuk penyampaian Info dari tingkat desa. Terutama untuk mempublikasikan product UKM dan potensi pariwisata di tiap-tiap desa se-Kabupaten Mojokerto. (Khl/Ar)
Revolusi Info telah membuat perubahan sistem komunikasi dunia dewasa ini, sebaran jaringan Info yang tersimpan dalam internet menunjukkan bahwa kini dunia kian sempit, tidak ada ulang batas-batas geografis yang menghambat kami untuk berinteraksi bersama dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi terlalu mudah, efisien, dan fleksibel jasa website kontraktor .
Kemudahan itu merupakan tidak benar satu faedah yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di bermacam bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih analisis dari dunia pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan penduduk dunia kala ini. Berhubungan bersama perihal itu, Kedatangan teknologi telah tingkatkan mutu dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan yang di cetuskan oleh Unesco pada lain learning to know, learning to do, learning to be, dan learning together.
Imbas globalisasi yang merasuki segala lini kehidupan bangsa di semua dunia telah melahirkan bermacam pandangan berperspektif baru. Sebagai contoh, seumpama pada masa sebelum ini atau masa perang dingin, perspektif dunia adalah pemihakan blok, Blok barat atau Blok timur, maka perspektif dunia pada masa globalisasi adalah integrasi; dan sistem dunia pun dilambangkan bersama World Wide Web (WWW), yang enteng dijumpai di dalam penulisan alamat web site internet. Arus globalisasi telah membangkitkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan tatap wajah yang konvensional kini beralih ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan bakal lebih dioptimalkan oleh jaringan Info yang amat mungkin jalinan dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan Info telah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan demikian, masuknya dampak globalisasi telah membuat perubahan pendidikan kami supaya lebih berupa jejaring, terbuka dan interaktif, beragam, multidisiplin, serta berorientasi produktivitas kerja ââ¬Åsaat itu jugaââ¬Â just on time dan kompetitif.(Wiryana I.M 2001)
Hadirin yang aku hormati!
A. Perkembangan Pendidikan masa Depan
Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah tambah berkembangnya pendidikan terbuka bersama modus pemblajaran jarak jauh (distance learning). Saat ini distance learning masih dibatasi untuk universitas terbuka (UT). Oleh karena itu, izin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh kudu diubah supaya kerja sama internasional dan pembelajaran jarak jauh mampu dikerjakan oleh semua institusi yang berdedikasi.
Penyelenggaraan pendidikan terbuka jarak jauh kudu dijadikan sebagai tidak benar satu trik perlu yang Implementasinya mampu dikerjakan bersama antar instansi pendidikan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru, laboratorium) beralih faedah menjadi sumber Info dari pada rak buku. Kemudian, tahapan pengenalan teknologi Info ke area dikerjakan bersama pola cross subsidi (subsidi silang).
Penggunaan perangkat teknologi Info interaktif seperti CD room, multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menukar tv dan video. Yang lebih menarik lagi, bersama adanya teknologi Info dan internet, pengetahuan pengetahuan tidak ulang terpusat pada bangku sekolah formal. Seseorang bakal bersama enteng memperoleh pengetahuan dari mana saja. Hal ini merupakan tantangan terakhir bagi dunia pendidikan formal.
Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang bakal terjadi beberapa pergantian paradigma mendasar, terutama yang disebabkan oleh aplikasi teknologi Info yang menpercepat transfer pengetahuan pengetahuan. Pergeseran paradigma selanjutnya di antarannya adalah:
Pertama, distributed information (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti bahwa nantinya pengetahuan tidak ulang terpusat di instansi pendidikan resmi bakal tapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan terlalu kondusif untuk long life learning (pembelajaran selama hidup ). Oleh karena itu, batasan umur tidak bakal menjadi rintangan ulang untuk studi formal, penduduk tidak bakal menilai seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kebolehan profesional bakal pilih karir seseorang.
Kedua, resource berbagi (berbagi sumber). Penjelasan untuk perihal ini mencakup kebolehan untuk memproses Info dan pengetahuan serta melakukan resource berbagi yang bertopang pada teknologi informasi, yang pada kelanjutannya bakal terlalu untungkan produsen pengetahuan dan penduduk pada umumnya.
Ketiga, collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam perihal ini, guru tidak punya jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok menjadi perlu dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based (pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).
Keempat, training for trainer (pelatihan) menjadi terlalu perlu sekali untuk selamanya melindungi kebolehan dosen sebagai mediator dalam ketiga sistem utama yang di emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kelima, penduduk dan dunia professional yang kelanjutannya bakal mengimbuhkan penilaian (audit dan akreditasi) pada kebolehan seseorang. Oleh karena itu, ijazah sekolah belum pasti menanggung kebolehan seseorang.
Keenam, sistem transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif bakal terpengaruh oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi, kebolehan menyerap pengetahuan dan pengetahuan yang banyak dan cepat, terbukanya bermacam inovasi, apalagi selamanya berupaya melacak hal-hal baru, pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu memprediksi dan memiliki rencana masa depan, teknologi yang selamanya berkembang dan digunakan.