Seorang Perangkat Desa Jambe, Bojonegoro Hamili Janda Lalu Tinggal Pergi

Babatpost.com – Kisah cinta terlarang kembali terjadi di badan perangkat Desa Bojonegoro, tepatnya perangkat dari Desa Jambe Dengan inisial AK, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Dia berhubungan dengan Mahar (nama samaran) dari Desa Jumok, Ngraho, Bojonegoro.

agar bisa mendapatkan hati Mawar (38), lalu AK (46) merayunta dengan jurus maut. Caranya, dia hendak menikahi Mawar secara resmi di KUA (Kantor Urusan Agama) jika perceraian dengan istrinya berinisial SM (40) yang tinggal di Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur sudah selesai.

Read More

Sayangnya, ucapan oknum perangkat desa itu ternyata hanya bohong belaka. Hal itu, diketahui setelah istri sahnya itu mencabut gugatan cerai karena tak mendapatkan ijin dari atasanya, yang kebetulan istrinya seorang guru PNS di Linggkup Pemkab Bojonegoro. Sehingga, AK tetap menjadi istrinya SM dan tak pernah menikahi resmi si Mawar itu.

Berita Terkait :  PSK Lokalisasi Kalisari Bojonegoro Kembali Ditangkap Polisi Ketika Beroperasi Di Bulan Ramadhan

Oknum Perangkat desa AK (46) itu, kepada Mawar menyatakan jika cerainya bakal tuntas dalam 6 (enam) bulan. Karena itu, dia merayu Mawar agar mau dinikahi siri olehnya. Kebetulan AK wajahnya memang cukup ganteng dengan kulit putih dan terkesan gagah, kondisi itu membuat hati Mawar ‘terkiwir-kiwir’ dan ho-oh saja ketika diajak nikah siri.

Rayuan maut AK ternyata mampu meluluhkan hati Mawar seorang janda beranak 2 itu, Dengan disaksikan warga satu lingkungan dusun, dilaksanakanlah nikah siri termasuk dengan mengundang selamatan alias tumpengan orang sekampung. Setelah itu, AK makin rajin bertandang ke rumah janda yang berperawakan tinggi semampai dengan kulit kuning langsat itu. Setiap datang, AK selalu minta jatah ho-hohi-hek hingga berkali-kali. Bahkan seharia- semalam AK bisa minta ‘jatah kencan’ hingga 4 – 5 kali.

Berita Terkait :  Makin modern, Pilkades Bojonegoro 2016 bakal gunakan voting online

Mungkin, karena kandungan janda itu masih subur dan oknum perangkat desa itu masih tokcer membuat Mawar hamil hingga melahirkan seorang bayi perempuan yang saat ini genap berusia 3 (tiga) bulan. Setelah bayi lahir AK masih memberikan biaya persalinan dan biaya untuk selamatan jabang bayi itu. Hanya saja, setelah Mawar melahirkan hari ke-40, AK sudah mulai jarang bertandang ke rumah Mawar. Bahkan, dia mulai berulah. AK meminta Mawar untuk membuat surat pernyataan cerai secara tertulis, sebab nikahnya juga hanya selembar surat pernyataan bermaterai Rp 6 ribu saja.

Melihat gelagat AK yang pengen meninggalkan Mawar, membuat Mawar tak mau membuat surat pernyataan hingga membuat AK marah besar dan akhirnya AK tak mau lagi datang ke rumah Mawar. Kepada Mawar, dia bilang bahwa dengan Mawar dia sudah taka da hubungan apa” dan dia hanya akan memberikan nafkah kepada anak dari hubungan biologis denganya itu setiap bulannya mau dikasih Rp 1 juta.

Berita Terkait :  Jalur Ramai Mobil Pickup Tabrak Motor, Tiga Orang Jadi Korban

“Kejadian itu, membuat saya stres mas. Saya ingin kasun Jambe itu dipecat dari jabatannya, atau dilaporkan ke Polisi karena telah melakukan penipuan biar dia dihukum,” kata Mawar dengan nada tinggi, Minggu (1/7/2017).

Kejadian itu, memukul hati Mawar dan seluruh keluarganya. Kini, Mawar emosinya sudah mulai reda dan dia bersama anak-anaknya tak lagi menuntut oknum Kasun Jambe AK itu, melainkan pergi meninggalkan AK dengan berangkat ke Kota Metropolitan Jakarta bersama anak-anaknya.

“Biar dia (Mawar) pergi, agar tak lagi ketemu dengan laki-laki yang telah menghancurkan hati dan perasaannya. Mawar itu cinta setengah mati dengan AK, tapi malah dikhianati. Biar, dia kerja sehingga ada hiburanya dan tak stress lagi,” kata seorang saudaranya YT (46), serius.

Related posts